Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Selasa (18/4/2017) dibuka melemah. Rupiah di indeks Bloomberg, dibuka tergelincir 2 poin atau 0,02% ke Rp13.288 per USD dan pada pukul 09.50 WIB semakin terperosok 14 poin atau 0,11% ke Rp13.300/USD.
Kemarin mata uang Garuda berakhir melemah 27 poin ke level Rp13.286 per USD. Dan diperdagangkan di kisaran Rp13.253-Rp13.289 per USD.
Sementara itu, Yahoo Finance mencatat rupiah dibuka sempat menguat ke Rp13.281 per USD, namun pada pukul 09.30 WIB, berbalik melemah 14 poin atau 0,10% ke posisi Rp13.295 per USD. Rupiah pada penutupan Senin kemarin turun 26 poin atau 0,20% ke level Rp13.279 per USD.
Adapun data yang bersumber dari Limas, rupiah pada Selasa ini dibuka Rp13.295 per USD, melemah 25 poin dari posisi Senin kemarin di posisi Rp13.270 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pada Selasa ini dipatok di Rp13.299 terdepresiasi 44 poin dari posisi Senin lalu di Rp13.255 per USD.
Melemahnya rupiah selain miskinnya sentimen positif juga imbas mulai menguatnya USD.Reuters, Selasa ini memberitakan indeks dolar menjauh dari posisi terendah setelah pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin tentang reformasi pajak dan ruang bagi dolar.
Kepada Financial Times, Mnuchin mengatakan bahwa pandangan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan terlalu kuatnya dolar dalam jangka pendek memang menyakiti ekspor. Membuat produk AS tidak kompetitif di pasar dunia. Namun, lanjut dia, bahwa kekuatan mata uang dalam jangka panjang merupakan hal positif.
Selain itu, dialog ekonomi AS dengan Jepang juga membuat dolar menguat terhadap yen. Dolar mengambil keuntungan naik 0,1% ke level 109,040 yen setelah Senin berada di 108,130 yen. Adapun indeks USD yang mengukur terhadap sekeranjang mata uang utama flat di 100,290 DXY.