KORANBANTEN.com – Jangan kebanyakan makan micin, nanti jadi bodoh.” Pernah mendengarnya? Masalahnya, ini benar atau tidak? Berikut ini penjelasan dari dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid.
MSG (monosodium glutamate) merupakan bumbu penyedap yang sudah sejak lama beredar luas di pasaran. Sejak pertama kali ditemukan oleh ahli kimia asal Jerman pada tahun 1866, MSG banyak digunakan untuk membumbui masakan agar lebih lezat.
Secara kimiawi, MSG terdiri dari sodium dan glutamate. Kedua zat tersebut secara umum tidak membahayakan bagi tubuh, apalagi menyebabkan kebodohan. Entah apa yang awalnya mencetuskan mitos tersebut.
Namun, berbagai studi membuktikan bahwa konsumsi MSG hingga 3 gram per hari tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Bahkan tidak terbukti menyebabkan penurunan tingkat inteligensi.
Lagi pula, sebenarnya Anda tidak dapat terhindar sepenuhnya dari MSG. Meskipun tidak mengonsumsi MSG yang banyak beredar di pasaran, banyak makanan yang Anda konsumsi sehari-hari sebenarnya mengandung ‘MSG alami’.
Sebut saja kaldu ayam, daging, wortel, kentang, bawang putih, kecap, dan sebagainya. Saat dimasak, bahan makanan tersebut juga menghasilkan zat monosodium glutamat.
Jadi, secara umum MSG aman digunakan. Namun, memang ada orang-orang tertentu yang memiliki hipersensitivitas terhadap MSG. Mereka bisa mengalami gatal, kemerahan di kulit, sesak, atau reaksi alergi lainnya saat mengonsumsi MSG.
Selain itu, MSG juga tidak memberikan manfaat tertentu bagi kesehatan. MSG hanya berfungsi untuk menambah cita rasa makanan, sehingga membantu meningkatkan selera makan. @DF