KOKOBOK

Oleh : Unro Aljuhri

Di masyarakat Sunda kata “Kokobok” sering diucapkan ketika sedang mengobrol dengan sanak saudara, teman, sahabat dan keluarga bahkan di organisasi primordial.

Bacaan Lainnya

Setiap daerah memiliki ciri khas bahasa masing-masing termasuk daerah Sunda, dengan bahasa daerah yang dimilikinya kita bisa berkomunikasi antara perorangan, saudara, keluarga, dan sahabat dengan akrab dan penuh kehangatan.

Bagi daerah lain yang baru mendengar istilah kokobok mungkin merasa asing di telinga, aneh, lucu atau mungkin ada biasa-biasa saja.

Indonesia memang memiliki bermacam-macam bahasa, suku dan budaya, dengan keanekaragamannya membuat Indonesia itu unik dan bahasa daerah merupakan kearifan lokal yang menjadi kebanggaan.

“Kokobok” jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah mencuci tangan terutama pada saat mau makan.

Dalam perkembangannya kokobok diartikan sebagai bentuk makan bersama menggunakan duan pisan (baca: ngampar) yang makannya tidak menggunakan sendok.

Seiring dengan perkembangan zaman, kata kokobok dapat dimaknai dalam berbagai perspektif.

Saya mencoba memaknai istilah kokobok dalam perspektif sosiologis, psikologis dan politis.

Dalam perspektif sosiologis, kokobok dapat dimaknai sebagai bentuk interaksi dibarengi kumpulan nasi yang berdampak pada semakin kentalnya ikatan persaudaraan, kebersamaan dan kekeluargaan.

Dalam perspektif psikologis, kokobok dapat dimaknai sebagai bentuk ikatan hati antara satu dengan yang lainnya yang pada gilirannya akan membentuk komunitas dalam masyarakat.

Dalam perspektif politis, kokobok dapat dimaknai sebagai bentuk konsolidasi bahkan indoktrinasi jika di dalamnya ada junior***

Pos terkait