koranbanten.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) terus mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik blast furnance dengan memasuki tahap dipanaskannya coke oven plant.
“Heating up (pemanasan) refraktori pada bagian battery dimaksudkan untuk mencapai suhu yang dibutuhkan untuk startup proyek ini,” kata Direktur Utama KS, Sukandar di Cilegon, Rabu.
Sebelumnya KS pada 28 Juni lalu juga telah memanaskan refraktori pada bagian chimney, merupakan rangkaian penting dari progress untuk beroperasinya pabrik Coke Oven yang merupakan bagian dari blast furnance complex milik KS.
Coke Oven Plant (COP) merupakan fasilitas produksi penghasil batu bara kokas yang merupakan bahan baku pembakaran pada area Blast Furnace Complex. Progress konstruksi pembangunan blast furnace telah mencapai 95,3 persen.
“Blast furnance ini sangat penting bagi KS. Ini adalah proyek terbesar yang pernah perusahaan lakukan. Pembangunan Blast Furnace adalah pabrik yang sangat kami nantikan,” kata Sukandar.
Sukandar mengatakan dengan beroperasinya pabrik blast furnace ini, maka akan mampu menghemat banyak penggunaan energi.
Pabrik blast furnace yang pembangunannya ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2016 ini, akan menghasilkan penghematan biaya produksi kurang lebih 60 dolar AS per ton.
Komisaris Utama PT KS Binsar H Simanjuntak menyatakan kebanggaannya terhadap proyek blast furnace ini.
“Heating Up COP ini akan memicu penyelesaian progress-progres lainnya di area blast furnace. Masih ada beberapa milestone lain yang harus dikejar untuk menyelesaikan pembangunan blast furnace ini¿, kata Binsar.
COP berfungsi untuk menurunkan kadar volatile material di coking coal melalui proses pemanasan di dalam oven. Hasil prosesnya adalah coke (kokas) untuk bahan baku di BF Plant dan volatile material dalam bentuk crude coke oven gas (COG) yang lalu diproses di Chemical Recovery Plant (bagian dari COP juga) menjadi clean COG yang bisa digunakan untuk proses pembakaran/pemanasan di area lain.
Proses pemanasan saat ini dilakukan selama kurang lebih 73 hari. COP akan mulai dioperasikan pada Oktober 2016.
Pabrik blast furnace akan menghasilkan tambahan produksi 1,2 juta ton baja per tahun bagi perusahaan. Pembangunan blast furnace merupakan salah satu upaya perusahaan dalam melakukan ekspansi kapasitas dan menambah daya saing. @DF