KORANBANTEN.com – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, menilai informasi tentang resolusi jihad perlu dimasukkan dalam materi sejarah di sekolah. Saat ini, penjelasan tentang resolusi jihad sudah mulai diterapkan di lingkungan madrasah.
“Kami rasa perlu memasukkan materi tersebut dalam pelajaran sejarah. Sebab, sejarah tentang resolusi jihad pada dasarnya berasal dari perjuangan kalangan santri dengan masyarakat yang salah satunya menginspirasi sejumlah gerakan perlawanan terhadap penjajah, salah satunya peristiwa 10 November,” ujar Lukman di Jakarta, Senin (24/10).
Menurut Lukman, pihaknya berharap agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bisa mengakomodasi materi tersebut. Terkait teknis dan pelaksanaan integrasi materi, dirinya menyerahkan kepara Kemendikbud.
Disinggung mengenai potensi pro dan kontra yang mungkin terjadi, Lukman menegaskan jika jihad yang ditekankan adalah memanusiakan manusia.
“Pengertiannya lebih kepada mengangkat harkat sesama manusia, bukan merendahkan manusia lain. Jadi intinya jihad dalam arti yang luas,” tambahnya.
Hingga saat ini, lanjut dia, materi tentang resolusi jihad sudah mulai disampaikan untuk kalangan madrasah. Dia mencontohkan, saat menerangkan tentang hari pahlawan atau peristiwa 10 November, para guru di madrasah memberi lebih banyak porsi penjelasan terkait resolusi jihad. @DF