Keterlibatatan Monica Defeter di dunia motocross cukup bikin sang ibunda, Dyah Nilawati, deg-degan. Ia tetap merestui walaupun tetap mengutamakan pendidikan putrinya itu.
Monica adalah satu pebalap wanita Indonesia yang membalap di kelas wanita ajang Indo MXGP. Rider 15 tahun asal Nganjuk, Jawa Timur, itu sudah mulai membalap sejak enam tahun lalu, sejak dari kejurnas nomor 65 cc dan 85 cc.
Ketertarikannya muncul karena sering melihat kejuaraan daerah di tempat tinggalnya. Kebetulan sang kakek, Fakudin, sudah lebih dulu bergelut di dunia motocross.
Soal olahraga pilihan putrinya, Dyah cuma bisa memberikan restu. Motor pun dibelikan untuk putri keduanya itu.
“Kalau tidak saya izinkan membalap, saya khawatir nanti malah tak bisa diawasi. Kalau sekarang tidak ada waktu untuk yang lain. Pulang sekolah latihan, pulang sekolah fisik. Kalau ada wadah seperti ini bisa tersampaikan. Tapi, pendidikan juga harus diutamakan,” kata Dyah saat berbincang dengan pewarta di paddock.
Monica mengalami kecelakaan di balapan WMX, Sabtu (4/3/) kemarin. Dia sempat dikabarkan mengalami patah tangan, tapi pada akhirnya cuma dipastikan mengalami masalah pada ligamen bahunya.
Kecelakaan-seperti itu yang membuat Dyah selalu khawatir kalau Monica turun ke lintasan.
“Namanya juga orang tua, rasanya sudah tidak karu-karuan. Saya tidak tahu kalau papanya sudah ada di ambulans, saya masuk pintu depan,” ungkap Dyah.
“Setelah dilihat dokter tidak ada yang patah, jaringannya ada yang bermasalah. Bukan retak. Balap itu juga rejeki anak. Setiap Monic balapan jelas ada rasa was-was. Selama Monic balapan, saya baru sekali ini melihat di pingir lintasan. Sebelumnya pasti di paddock,” sebutnya. @OPIK