“Rasul” Yang Lainkah, Kau ?

Oleh : Dean Al-Gamereau

Aku mau bertanya, apakah kau diciptakan tangan manusia di laboratorium? Atau, kau langsung diciptakan Allah, yang orang menyebutnya terjadi secara alamiah? Ada yang menyebut, kau lahir di Amerika Serikat, ada pula yang menyebut kau lahir di Cina. Tak ada negara yang mengakui, atau malah bangga jadi negara tempat kau dilahirkan. Tak ada pula yang mengakui sebagai “ibu kandung” kau.

Bacaan Lainnya

Kata orang-orang, kau masih lama tinggal di sini, di atas hamparan kulit bumi ini. Entah sampai kapan, Mungkin dalam hitungan beberapa bulan ke depan, atau malah dalam hitungan beberapa tahun berikutnya. Siapa pun sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kau.

Apakah aku bisa hidup berdampingan dengan kau dalam jangka waktu lama, atau dalam jangka waktu tertentu? Kalau mengacu pada teori Charles Darwin, makhluk (termasuk manusia) yang bisa bertahan (survive) bukan yang paling besar, yang paling kuat, atau yang paling kaya, melainkan makhluk yang bisa beradaptasi. Bagaimana aku beradaptasi dengan kau?

Apa pun, kau pulang saja, ya? “Bagiku, kau telah terlalu lama di dunia, dan kau telah lama berkeliling dunia. Pulang saja, ya?” Begitu pinta seorang perempuan penyair, mengingatkan kau, lirih, di sebuah grup WA.

Betul, kau cepat pulang, ya? Pulang ke balik lapisan tanah merah, dan kau berbaring saja di situ sambil mengintip ulah manusia selanjutnya, setelah kau obrak-abrik, setelah kau porak porandakan kehidupan, termasuk cara aku beribadah.

Apakah kau “rasul” yang lain? Kau diutus untuk memberi peringatan keras, sebelum peringatan lebih keras tiba, karena ulah manusia yang sudah menyimpang dan menyamping?

Apakah kau “rasul” yang lain, yang sesungguhnya hadir ke dunia untuk mengajari lagi manusia, bahwa tidak setiap yang ada itu harus selalu terlihat mata, kasat mata. Seperti kau saja… tak terlihat dengan mata biasa, tetapi semua orang mengakui, kau ada. Kau ada, bukan antara ada dan tiada.

Kau pulang saja, ya? Tinggalkan aku, yang masih ingin terus bersujud, dan akan semakin banyak bersujud, setelah kau peringati aku, setelah kau ajari aku lagi tentang sebuah rumah, tentang sebuah rumah tangga, dan tentang ayat “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Al-Qur’an, 66 : 6).

Kau, Covid – 19! Apakah kau “rasul” yang lain, yang hadir hanya sekadar mengingatkan pula, bahwa baytiy jannaty, bahwa rumahku sorgaku? Bahwa sorgaku ada di rumahku, bukan di pusat perbelanjaan, bukan di apartemen, dan bukan pula di tempat arisan!.

Pos terkait