Koranbanten.com – Guru harus punya mimpi yang besar untuk bisa dijadikan role model bagi anak-anak didiknya dan lingkungannya. Di tengah tantangan zaman, mereka harus tetap mampu mengelola waktu dan mencurahkan perhatiannya hanya untuk pendidikan.
“Banyak hal-hal kecil yang harus lebih dulu mereka bangun untuk mencapai hal itu dan perlu diprioritaskan. Awali semua lewat mimpi,” ujar Firdaus Alamsjah, Dekan Eksekutif Binus Internasional, saat memberikan pembekalan “5 Langkah untuk Lebih Produktif” kepada para guru peserta ‘School Executive Excursion 2015’ yang digelar Binus University di Bangkok, Selasa (1/9/2015).
Firdaus memberi contoh ketika pada 2007 bersama-sama Rektor Binus University, Prof Harjanto Prabowo, menelurkan ide menjadikan Binus University sebagai “World Class University” pada 2020. Saat itu, dekan yang akrab disapa Ferry itu, mengaku Binus tengah menghadapi tantangan besar ke depan, yaitu perubahan zaman. Zaman yang serba dipenuhi sentuhan teknologi.
“Kami berusaha berpikir out of the box. Tahun 2020 kita mau jadi apa, pertanyaan itu yang pertama muncul di pikiran kami. Mimpi pun muncul, yaitu mau jadi world class university,” tutur Ferry.
“Tiap tahun kami buat rencana jangka pendek yang kita arahkan ke tujuan 2020. Kami mulai gagas research university, kami juga bangun online learning. Intinya, mimpi dulu. Menjadi world class university itu bukan kerja semalam, tapi kami kerjakan pelan-pelan, sampai akhirnya kami didukung yayasan. Terbukti, akhirnya setelah 8 tahun mimpi kami tercapai karena semua pekerjaan berjalan dengan baik,” kata Ferry. (Didi junaedi)