KORANBANTEN.com – Tak peduli apa alasannya, setiap orang yang menikah karena dijodohkan, terdesak usia, faktor ekonomi, atau sudah hamil lebih dulu, bisa menolak pernikahan. Mereka tak harus menikah kalau memang tidak cinta.
Liza Marielly Djaprie, Psikolog Klinis Dewasa mengatakan, pernikahan yang tidak berdasarkan cinta terjadi karena memang mereka yang menikah mengizinkan pernikahan tersebut. Tak peduli mereka pria atau wanita.
“Entah satu persen atau nol koma sekian persen, mereka membiarkan terjadi pernikahan. Selunak apa pun wanita mereka bisa menolak perjodohan. Karena mereka tidak melakukan, maka terjadilah pernikahan,” ucap Liza kepadaOkezone, belum lama ini.
Menurutnya, tak ada satu pun orang di dunia ini yang dipaksa secara kasar untuk menikah. Merekalah yang merelakan diri alias pasrah.
“Karena, enggak ada orang yang diseret-seret menikah ke penghulu dan harus bilang mau. Mereka yang dipaksa bisa menolak, entah harus marah atau pergi,” lanjutnya.
Setidaknya, mereka membiarkan pernikahan itu karena mengalah. Misalnya, demi kebahagiaan orangtua, demi menjaga nama baik keluarga, atau demi menyelamatkan diri sendiri.
“Pertimbangan-pertimbangan kecil itu yang akhirnya membuat orang menikah, walau katanya tidak cinta. Mereka siap menerima konsekuensi semisal akhirnya tidak bahagia,” urai psikolog yang menamatkan studi S2 di Universitas Indonesia ini. @DF