Langkah Twitter Inc mencari pemimpin baru nampaknya tidak semudah yang diharapkan. Akibat terlalu lama mendapatkan pengganti pemimpin sebelumnya, investor justru merespon negatif.
Seperti diwartakan Bloomberg, Kamis (3/9/2015) tekanan pasar terhadap manajemen Twitter agar segera melantik pemimpin baru kian kuat. Sebab, selama tiga bulan masa pencarian pengganti Dick Costolo yang mundur sebagai Chief Executive Officer (CEO), harga saham Twitter sudah anjlok sebesar 22 persen.
Tidak sedikit juga yang mendukung sikap hati-hati Twitter. Misalnya saja Jo Ellen Pzner, staf pengajar tata kelola perusahaan di Universitas California Berkeley. Dia mengatakan, sikap kehati-hatian tetap diperlukan agar tidak mengulang kesalahan yang telah dilakukan Hewlett Packard Co (HP) dalam memilih sosok pemimpin.
Sekedar mengingatkan, HP telah mengangkat Leo Apotheker sebagai CEO pasca pengunduran diri Mark Hurd setelah dihantam isu pelecehan seksual. Namun sayang, kepemimpinan Apotheker di HP hanya bertahan selama 11 bulan saja. @ss