KORANBANTEN.com – Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika atau United States Agency for International Development (USAID) memberikan bantuan dana hingga 21,2 juta dolar AS untuk riset dan pendidikan tinggi di Tanah Air. Bantuan tersebut tertuang dalam Individual Arrangement (IA) yang ditandatangani oleh USAID dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Rabu (14/12).
“Intinya adalah program meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa doktoral. Termasuk pengembangan pusat penelitian,” ujar Sekjen Kemristekdikti Prof Ainun Naim.
Penandantanganan IA itu merupakan turunan dari Implementation Letter (IL) 6/2015 yang menugaskan Kemristekdikti sebagai badan eksekusi yang bertanggung jawab memenuhi komitmen Pemerintah Indonesia di bawah Assistance Agreement (AA) terkait dengan pelaksanaan AA Portofolio Pendidikan. Dia menjelaskan USAID akan mendanai sejumlah proyek dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan diawasi oleh Kemristekdikti.
“Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.”
Direktur USAID Indonesia Peter Cronin, mengatakan selama kerja sama terdapat beberapa program yang dilangsungkan yakni Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA). SHERA bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari fakultas, staf, mahasiswa doktoral dan peneliti paska-doktoral di institusi pendidikan tinggi swasta dan negeri terpilih di Tanah Air untuk mengembangkan kemampuan penelitian kelas dunia.
“Melalui SHERA, kami berharap bisa mendirikan lima pusat penelitian untuk kolaborasi penelitian dalam fokus area prioritas yakni ketahanan dan swasembada pangan, lingkungan, energi dan ilmu kelautan, kesehatan masyarakat dan penyakit menular, pembangunan dan perencanaan perkotaan, dan teknologi inovatif,” kata Cronin.
Melalui SHERA tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penelitian, menguatkan hasil penelitian, meningkatkan akses dalam kesempatan penelitian dan pengembangan profesional untuk perempuan, dan meningkatkan kapasitas institusi pendidikan tinggi.
“Program kedua yakni Program to Extend Scholarships and Training to Achieve Sustainable Impacts atau Prestasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan kepemimpinan dari profesional Indonesia melalui beasiswa untuk gelar tingkat lanjut,” lanjut Cronin.
Sarjana dari program prestasi akan meraih gelar magister di bidang ekonomi, lingkungan, demokrasi dan hak asasi manusia, kesehatan, dan pendidikan. Program selanjutnya, Partnership for Enhanced Engagement in Research (PEER) yang merupakan program hibah kompetitif dari Amerika Serikat yang mengundang peneliti di negara berkembang termasuk Indonesia. @DF