KORANBANTEN.COM – Perkumpulan Urang Banten atau PUB, dengan mottonya : “Kabula, Kabale Kabalandongan” adalah menjadi motivasi kuat yang terus digelorakan perkumpulan ini sehingga URANG BANTEN dengan bermacam latar belakang profesi, keahlian, pendidikan dan sikap politik semakin memiliki kepedulian dan perhatian tinggi terhadap capaian kesejahteraan, keadilan, suasana keagamaan yang kondusif, serta pemeliharaan adat, bahasa dan budaya secara terus menerus bagi masyarakat Banten.
Melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di PUB, sebagai rasa empati dan ikut juga merasa sebagai bagian yang terdampak pandemi covid 19, menyelenggarakan Webinar dengan tema : “Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Psikologis Anak di Masa Pandemi”, acara diselenggarakan secara live pada tanggal 15 Oktober 2020, dengan Keynote Speach Gubernur Banten, Dr. H. Wahidin Halim, M.Si.
Wahidin berharap kegiatan yang digelar dapat memberikan gambaran bagaimana pembelajaran daring dapat dilakukan secara lebih bermakna (meaningfull) dengan berbagai keterbatasan yang dihadapi, serta meningkatkan kesadaran bagi para guru, orang tua serta berbagai pihak terkait agar secara sadar bersama-sama melibatkan diri mengatasi masalah pembelajaran anak-anaknya/peserta didik.
“Diharapkan dapat menekan kemungkinan dampak negatif yang muncul, sehingga media sharing pengalaman dan pengetahuan ini dapat ditemukan solusi terhadap permsalahan yang dihadapi terkait pembelajaran daring agar tetap efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri,” ujarnya.
Turut memberikan sambutan: Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Perkumpulan Urang Banten Disamping itu webinar juga menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Prof. Dr. Hajah Aan Hasanah, M.Ed (Guru Besar FTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Dr. Susanto, MA (Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Dr. Hj. Euis Hendrawati, M.Si (Dewan Pendidikan Provinsi Banten dan Praktisi Pendidikan) serta Dr. Hj. E. Nurlaeli Wangi, S.Psi, M.Psi, Psikolog (Kaprodi Magister Profesi Psikologi UNISBA)
Webinar ini diikuti oleh para orang tua, para guru dan pendidik lainnya, para pemegang kebijakan khususnya di bidang pendidikan, para pemerhati pendidikan serta Asosiasi dan komunitas perempuan dan pendidikan, dengan moderator ternama Marissa Grace Haque-Fawzi, SH, MHum, MBA, MH, Msi.
“Fenomena working from home dan juga school from home” akibat keharusan social atau physical distancing untuk mengikuti protokol kesehatan menjadikan isu ini sangat dekat dengan keberadaan dan peran dosmetik perempuan dan para ibu.
Selain persoalan psikologis, issue-issue yang berkembang dan viral di media sosial di antaranya kemampuan penggunaan media digital pembelajaran dilihat dari aspek kompetensi SDM dan kemampuan penyediaan kuota internet baik dari orang tua siswa maupun pihak sekolah. Untuk mereka yang berada di kota dan mampu mungkin tidak menjadi persoalan tetapi untuk mereka yang berada dalam kondisi menengah bawah terasa sangat berat sehingga beban psikologis orang tua dan guru pun bertambah. Untuk mengatasi kondisi ini semua dibutuhkan kerjasama semua pihak baik masyarakat, sekolah dan pemerintah.
Harapan untuk orang tua dalam hal pendampingan, penyelenggara pendidikan dan guru untuk memastikan capaian pembelajaran optimal dan yang utama saran adanya kebijakan dari pemerintah terkait alokasi anggaran untuk kuota internet, pelatihan guru untuk media pembelajaran berbasis IT, penyiapan platform pembelajaran seperti e-learning yang dapat diakses oleh guru dan siswa secara murah dan mudah.(rls)