Oleh : Dian Wahyudi
Anggota Komisi 4 DPRD Lebak
Memasuki musim penghujan di awal tahun 2021 seperti saat ini, beberapa ruas jalan Kabupaten, Provinsi dan Nasional di kabupaten Lebak mengalami percepatan kerusakan, bahkan beberapa ruas jalan utama di beberapa kecamatan mengalami longsor yang cukup serius, sehingga cukup mengganggu kelancaran arus transportasi.
Dapat dilihat, ruas jalannya tidak perlu jauh-jauh, seperti sekitar terminal mandala serta sepanjang jalan by pass Soekarno-Hatta, mengalami rusak berlubang disana-sini, Alhamdulillah setelah mendapat desakan warga, akhirnya diperbaiki, walau belum maksimal.
Jalan maulana yusuf, dari mulai pertigaan ranca gawe sampai sepanjang jalan aweh juga mulai mengalami kerusakan, yang jika tidak segera diperbaiki sepertinya akan semakin membahayakan pengendara, karena cukup banyak aspal yang berlubang, yang tidak tampak oleh genangan air.
Ruas jalan menuju cileles via jambu bol yang longsor beberapa waktu yang lalu, saat ini juga belum juga diperbaiki.
Saat ini, ditambah dengan ruas jalan di kampung Janglapa kecamatan Leuwidamar, juga mengalami longsor, akibat tanah amblas, sehingga menyulitkan pengguna kendaraan.
Ruas jalan pertigaan Bojongmanik – kampung Cibengkung menuju Destinasi Wisata Baduy juga cukup banyak aspal yang berlubang… hhmm.
Ruas jalan dari arah kecamatan Gunungkencana menuju kecamatan Cirinten, mulai cukup banyak yang berlubang.
Begitu pula jika kita akan menuju kecamatan Sobang via Ciminyak kecamatan Muncang, ruas jalan dari mulai Desa Hariang sampai kampung Cikuning Desa Sukamaju, ruas jalan sangat buruk sekali, hancur. Alhamdulillah beberapa sudah di cor, terutama di sekitar tanjakan, tapi tetap saja, kendaraan berjalan bergoyang hebat.
Sepertinya tidak jauh berbeda, beberapa ruas jalan yang lain juga mulai mengalami kerusakan, semakin cepat mengalami kerusakan, dengan ditambah karena faktor alam.
Ruas jalan kecamatan Cipanas menuju kecamatan Lebakgedong yang longsor setahun yang lalu juga masih mengalami nasib yang sama, belum diperbaiki.
Tingkat kerusakan yang terjadi, harus segera ditangani dan diantisipasi, karena faktor alam, akan semakin mempercepat proses kerusakan, minimal lebih rajin “menambal sulam” jalan yang longsor, diurug batu terlebih dahulu sebagai alternatif. OPD terkait harus sigap dan siap siaga, karena kadang jalan longsor lama di antisipasi perbaikannya oleh OPD terkait, sehingga terkadang sampai berhari-hari terus mengalami kemacetan.
Akhirnya jalan rusak mungkin sudah menjadi hal lumrah, namun jangan di biasakan alias jangan menjadi kebiasaan. Semoga ke depan menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Lebak lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Lebak.
Belakangan, bukan hanya sekedar jalan rusak, beberapa ruas jalan Nasional, Provinsi dan kabupaten juga gelap.
Seperti ruas jalan menuju kecamatan Sajira, untuk ruas jalan provinsi, yang dulu cukup diterangi oleh penerangan jalan umum (PJU) dari tenaga surya, saat ini telah banyak yang rusak.
Ruas jalan menuju kampung Gedong arah kecamatan Curugbitung gelap gulita, padahal jalan tersebut masih cukup rawan kejahatan, belum lagi kadang berpapasan dengan mobil-mobil dumtruck segede-gede Gaban, yang bikin kaget di tikungan, ngantai (berjejer). Begitupula dengan ruas jalan dari kecamatan Sajira menuju kecamatan Muncang, sama gelapnya.
Apalagi ruas jalan dari kampung Ciminyak menuju kecamatan Sobang, jalannya menanjak dan menikung manja, sudah berlubang jalanannya poek pula, gelap asli. Sempurna.
Ruas jalan di kecamatan Gunungkencana, sekitaran Curahem, walaupun saat ini sudah cukup ramai dengan jalan yang relatif cukup baik, tetap saja, karena jalannya gelap, bisa membuat pengendara ngadegdeg sieun (takut).
PJU sangat penting, jangan sampai alasan klasik karena ketiadaan anggaran selalu menjadi kendala, atau karena refocusing covid-19 juga menjadi alasan. Karena keselamatan pengendara tentunya harus menjadi prioritas utama.
Ruas jalan yang lain samakah ? Wallahu’alam. Semoga tidak. Saya berharap, Jalan rusak dan jalan gelap dapat segera diantisipasi dan dibenahi. Ramadhan segera menjelang, semoga pekerjaan rumah tersebut dapat segera di atasi, sehingga kenyamanan dan kehusyuan Ramadhan serta Idul Fitri nanti lebih bermakna. Walaupun kabarnya mudik akan dilarang kembali oleh pemerintah, tetap saja, jalan nyaman dan jalan yang terang lebih membuat kita Reugreug (tenang) menikmati kabupaten Lebak yang kita cintai.
Marhaban ya Ramadhan 1442 H.