Koranbanten.com – Sistem operasi Android yang begitu populer digunakan produsen smartphone hampir di seluruh dunia, ternyata memiliki kerentanan. Android memiliki sejumlah celah (lubang) keamanan yang dapat dibobol dengan mudah oleh hacker profesional, untuk menjerat dan mencuri data-data pribadi penggunanya. Apa sajakah itu? Berikut kami rangkum dari berbagai sumber.
Stagefright
Pertama adalah Stagefright. Masalah ini pernah ramai dibicarakan sebagai salah satu celah keamanan di Android yang rentan di bobol oleh hakcer. Caranya peretas hanya memanfaatkan layanan MMS dan mengirimkannya kepada penggguna.
Stagefright oleh hacker disusupkan untuk mengekploitasi celah kerentanan yang terdapat pada media play back di Android. Jika berhasil, mereka akan dapat mengambil segala macam data pribadi pengguna, seperti mengendalikan kamera, mikrofon dan lainnya.
Celah ini telah menjangkit hampir 95 persen smartphone Android pada Agustus lalu. Terkini Google telah merilis patch keamanan setiap bulan untuk Android.
Fingerprint Scanner
Sebuah penelitian baru-baru menginformasikan bahwa perangkat Android yang menerapkan fitur pembaca sidik jari, mudah di retas.
Bahkan dikatakan, seperti dikutip dari phone arena Senin, (14/9/2015), HTC One Max dan Galaxy S5 adalah beberapa smartphone yang fitur pembaca sidik jarinya rentan di hack.
Sejatinya, ini bukanlah kelemahan atau kecatatan yang terjadi pada sistem operasi (OS), sebab Android tidak menawarkan fitur fingerprint scanner secara native.
Masalah ini harus ditangani oleh pihak vendor smartphone, sebab mereka yang menginiasi fitur tersebut di perangkatnya. Salah satu caranya dengan merilis software untuk memperbaiki celah keamanan tersebut.
Kabar terbaru, Android terbaru yakni Marshmallow, kabarnya akan mengintegrasikan fitur pembaca sidik jari secara pada sistem operasinya. (ASM)