Koranbanten.com-Ketan bintul yang merupakan makanan khas Banten, menjadi salah satu makanan yang diburu oleh masyarakat di saat bulan ramadan. Ketan yang lembut dan gurih menjadikan makanan menu favorit berbuka puasa, masyarakat Banten.
Ketan bintul dibuat dengan cara menumbuk beras ketan hingga menjadi adonan padat. Setelah itu beras ketan yang sudah ditumbuk kemudian dikukus dengan santan kental. Setelah matang, ketan kemudian dipindahkan ke dalam wadah, kemudian dipotong potong persegi menjadi beberapa bagian.
Potongan ketan bintul ditaburi serundeng dari kelapa parut yang disangrai dengan rempah-rempah. Ketan bintul biasanya disajikan dengan kuah empal daging sapi dan kerbau.
Salah satu ketan bintul yang diburu oleh sebagian besar masyarakat Serang di saat Ramadan adalah ketan bintul yang diproduksi oleh Ika, warga Pekarungan, kecamatan Serang, kota Serang.
Ketan bintul yang diproduksi oleh Ika ini merupakan usaha keluarga dan membuka lapak berjualannya di Pasar Lama, Kota Serang.
“Keunikan dan rasa dari makanan ketan bintul hanya diproduksi setahun sekali atau pada bulan puasa saja. Sedangkan pada hari biasa makanan ini tidak diproduksi,” kata ika
Ketan bintul diakui memiliki rasa yang gurih dan lezat serta membuat perut cepat kenyang. Hal itu yang menjadikan ketan tersebut sebagai menu favorit untuk berbuka puasa oleh warga Kota Serang.
“Enak gurih, dan sudah menjadi tradisi setiap bulan puasa bagi warga Serang. Kalau di bulan puasa belum makan ketan bintul, kaya ada yang kurang pas,” kata Yudi Saputra, warga Kampung Baru, kota Serang.
Untuk diketahui, 1 porsi berisi 12 potong ketan bintul dan satu bungkus empal daging sapi atau kerbau dijual dengan harga Rp 25 ribu rupiah.