KORANBANTEN.COM – Pesantren kilat merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekolah pada saat bulan ramadhan yang bertepatan dengan liburan sekolah. Tujuannya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta budi pekerti luhur dalam bentuk aktualisasi pembiasaan hidup beragama.
Siswa SMA Al-Khairiyah 4 yang dipimpin H.Hilman, S.Ag, M.Pd (Kepala Sekolah-red) kemarin, Rabu (29/05/19). mengisi hari liburnya dengan mengadakan kegiatan keagamaan pesantren kilat sekaligus menyambut ramadhan 1440 H.
Any Kurniaty selaku guru di SMA Al-Khairiyah 4 menyampaikan bahwa, pesantren kilat adalah salah satu kegiatan yang di lakukan di SMA Al-Khairiyah 4 Cilegon setiap tahun nya.
“Tahun ini telah dilaksanakan dan baru-baru ini yang diadakan selama enam hari semua guru dan siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pesantren kilat tersebut,” ujarnya.
“Pesantren kilat merupakan suatu kegiatan yang sangat positif untuk dilakukan dalam rangka membentuk karakter islami pada siswa disekolah. Melalui kegiatan pesantren pula dapat membina akhlakul karimah diantara para siswa, memperkenalkan kepada siswa untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini kepada siswa untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidk terpengaruh pada budaya gelobal yang negatif,” imbuh Any.
Saiful Bahri selaku guru di SMA Al-Khairiyah 4 juga menyampaikan, bahwa pesantren kilat juga dianggap sebagai suatu ivestasi di dunia maupun di akhirat bagi siswa, orang tua, maupun guru.
“Bagi siswa, melalui kegiatan pesantren kilat maka siswa akan di tuntut belajar sejak dini mempelajari agama islam seperti membaca dan mrnghafal surat-surat Al-Qur’an, berdo’a, dan lain-lain. Bagi orang tua, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan membantu mereka dalam mendidik anak nya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anak nya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa mendo’akan mereka. Bagi guru, melalui pesantren kilat maka akan menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT jika di landasi dengan penuh keiklasan,” urai Saiful Bahri. (Eko)