Atlet Panahan Bagas Asal Jateng Sumbang Medali Emas Pada SEA Games Vietnam

Atlet panahan Alviyanto Bagas Prastyadi asal Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah menyabet medali emas secara tim pada SEA Games 2021 di Vietnam tepatnya di Hanoi Sport Training & Competition Centre, Nhon Town, Nam Tu, Liem, District, Rabu (18/5/2022).

Turun di nomor mens team recurve cabang olahraga panahan bersama Riau Ega Agata dan Aruf Dwi Pangestu, tim panahan Indonesia menumbangkan tim tuan rumah Vietnam dengan skor 6 – 2.

Bacaan Lainnya

Bona Venture Sulistiana Ketua Umum Koni Jateng merasa ikut bangga dikarnakan hasil pembinaan jateng ikut mengharumkan nama Provinsi Jawa Tenga.

“Kami atas nama Koni Jateng mengucapkan selamat untuk tim panahan Indonesia yang sudah menyumbangkan medali emas, dan kami juga turut bangga karna salah satu atlet jateng menjadi bagian dari keberhasilan ini,” ujarnya.

Jawa Tengah sendiri menyumbangkan 41 atlet, 7 pelatih, dan 1 masseur untuk Kontingen Indonesia. Untuk jumlah atlet Indonesia ada 499, dan 214 official mengikuti 32 cabang olahraga.

Terpisah, pelatih Alviyanto Bagas Prastyadi, Esti Setyaningsih di Kampung kelahiran nya terus memantau akan pekembangan tim panahan Indonesia, terutama perkembangan bagas di SEA Games. Perjalanan Bagas di SEA Games penuh drama. Saat tahap kualifikasi, peralatan Bagas mengalami kendala lantaran sempat hujan.

“Kemarin saat kualifikasi alat trouble karena di sana hujan. Dalam tim, Mas Bagas menjadi orang ketiga. Sementara, pada tahap kualifikasi untuk perorangan hanya diambil dua orang terbaik per negara. Akhirnya peluang Mas Bagas hanya di beregu saja. Alhamdulillah, Mas Bagas di beregu berhasil [mendapatkan medali emas,” kata Esti.

Selama Pelatnas maupun ketika berlaga di SEA Games, Esti mengaku tak berkomunikasi langsung dengan Bagas. Melalui Kusmiyati, Esti berpesan agar Bagas tetap fokus.

“Waktu Pelatnas berusaha tidak bertanya apapun karena di sana sudah ditangani pelatih terbaik. Komunikasi dengan keluarga dan ibunya kerap menyampaikan kepada saya. Ya kalau komunikasi itu yang diceritakan lucu-lucu. Seperti soal adiknya karena Mas Bagas punya adik yang berumur enam bulan. Mas Bagas selalu menanyakan perkembangan adiknya,” kata dia.

Pos terkait