Dalam menyambut hari pendidikan nasional pada bulan Mei mendatang Dompet Dhuafa University beberkan hasil riset evaluasi pendidikan.
Riset tersebut meliputi pendidikan gratis, pembentukan budaya bangsa, anggaran pendidikan, keterkaitan pendidikan dengan perilaku korupsi dan sarat pendidikan untuk menjadi presiden.
Dr Ahmad Juwaini Direktur Dompet Dhuafa University mengatakan pengukuran evaluasi pendidikan melalui riset berdasarkan persepsi publik yang dilakukan pihaknya diharapkan dapat menghasilkan sebuah bentuk pemantauan pembangunan yang secara metodologi kuat dan bertanggung jawab.
“Evaluasi riset ini berangkat dari konsep dasar bahwa keadilan dapat dalam mengakses pendidikan harus diperjuangkan melalui praktik layanan pendidikan atas kepijakan pro pendidikan yang dpaat dipahami pemerintah dalam mengurangi ketimpangan,” ujar Ahmad dalam acara Riset Evaluasi Pendidikan Nasional di Jakarta, Kamis (27/4).
Ahmad menuturkan ada tiga tujuan diadakannya riset tersebut pertama ingin mengukur respon tingkat kepedulian masyarakat terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
Kedua ingin menghasilkan alat advokasi pembangunan yang kuat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan terakhir menyediakan feedback dan evaluasi mengenai kinerja capaian kebijakan program pendidikan bagi pengambil kebijakan di tingkat nasional.
Ahmad menambahkan ia sengaja meriset dengan metode persepsi publik sebagai tujuan untuk membandingkan dengan data-data milik pemerintah yang telah banyak beredar di tengah masyarakat.
“Kami ingin membandingkan, selama ini hanya data pendidikan dari pemerintah saja yang banyak di masyarakat. Tetapi kami juga ingin menunjukan riset dari persepsi publik secara langsung,” jelas Ahmad. @OPIK